Kekuatan Iman
Kebudayaan Islam lahir atas dasar yang bertolak belakang dengan dasar
kebudayaan Barat. Kebudayaan Islam lahir atas dasar rohani yang mengajak
manusia supaya dapat menyadari hubungannya dengan alam dan tempatnya dalam alam
ini dengan sebaik-baiknya. Jika kesadaran ini sudah sampai iman, maka imannya
itu akan mengajaknya supaya ia tetap mendidik dan melatih diri, membersihkan
hatinya selalu, mengisi jantung dan pikirannya dengan prinsip-prinsip yang
lebih luhur, prinsip-prinsip harga diri, persaudaraan, cinta kasih, kebaikan
dan berbakti.
Atas prinsip-prinsip inilah manusia harusnya menyusun kehidupannya. Hidup di
dunia bukanlah instan, melainkan dengan cara bertahap. Cara bertahap ini adalah
dasar kebudayaan Islam, sama halnya dengan wahyu yang telah diturunkan kepada
Nabi Muhammad Saw secara bertahap itu.
Tanggapan Islam tentang kebudayaan ialah tanggapan yang sesuai dengan
kodrat manusia, yang akan menjamin kebahagiaan baginya. Anjuran supaya
memperhatikan alam ini, menggali segala ketentuan dan hukum yang ada di dalam
alam ini serta menjadikannya sebagai pedoman yang akan mengantarkan kita
beriman kepada Penciptanya, sudah beratus kali disebutkan dalam berbagai Surat
dalam Qur'an.
Semuanya ditujukan kepada
tenaga akal pikiran manusia, menyuruh manusia menilainya, merenungkannya,
supaya imannya itu didasarkan kepada akal pikiran, dan keyakinan yang jelas.
Qur'an mengingatkan supaya jangan menerima begitu saja apa yang ada pada nenek
moyangnya, tanpa memperhatikan, tanpa meneliti lebih jauh serta dengan
keyakinan pribadi akan kebenaran yang dapat dicapainya itu.